Selasa, (03/03), sepanjang jalan di kampus UIN Bandung mendadak ramai. Pasalnya pada hari tersebut Dewan Mahasiswa (DEMA) UIN Bandung mengadakan Carnaval Budaya Nasional dan Internasional With Senat Per-Fakultas. Carnaval tersebut merupakan salah satu dari beberapa rangkaian acara yang diselenggaran oleh DEMA yang bertajuk “Asih Dina Hiji Sasih”.
Berbeda dengan tahun lalu yang hanya diikuti oleh Senat Per-Fakultas, tahun ini Organisasi Daerah (ORDA) pun diikut sertakan dalam carnaval. Selaku Organizing Commite (OC) acara, Hamzah Hayatulloh menuturkan, dengan diikutkannya ORDA , mereka bisa menunjukan keberadaan mahasiswa daerah itu sendiri dan menujukan bahwa mereka itu ada.
“Pembukaan kita ada carnaval, kalo kita inget tahun lalu juga ada carnaval tapi per-senat, untuk sekarang temanya itu carnaval Nasional dan Internasional, kita melibatkan ORDA-ORDA, kita juga melibatkan mahasiswa asing serta senat per-fakultas juga, dan mungkin mahasiswa ORDA menujukan keberadaan ORDA itu sendiri bahwa mereka itu ada, dan juga kita ingin memanjangkan tali silaturahmi khususnya DEMA terhadap mahasiswa-mahasiswanya” tuturnya saat ditemui Jurnalpos di Aula Lama UIN Bandung, Selasa, (03/03).
Salah satu ORDA yang mengikuti carnaval tersebut adalah Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Bekasi ( KAPEMASI). Mahasiswa Jurusan Komuniksai Penyiaran Islam (KPI), Aina Toyibah (19), yang merupakan anggota dari KAPEMASI sendiri mengatakan, mereka ikut berpartisipasi karena DEMA sendiri yang memberi kesempatan kepada semua ORDA untu mengikuti carnaval tersebut.
“Karena dari DEMA nya untuk semua ORDA, ya jadi kita ikut berpartisipasi juga,” tuturnya.
Lalu ada juga dari Senat Fakultas Dakwah Komunikasi (FIDKOM). Namun tidak seperti peserta lain yang ramai dengan anggotanya, peserta dari Senat Mahasiswa FIDKOM tampak tindak terlalu ramai. Menurut Ketua Senat FIDKOM, Rian Rizki, menuturkan bahwa kurangnya persiapan dari Senat FIDKOM untuk carnaval yang menyebabkan kurang partisipasi dari anggota yang lain.
“dari dakwah sendiri persiapannya kurang, meskipun pengumumannya udah dari seminggu kemaren sih, mungkin kurang komunikasi tapi alhamdulillah dengan adanya kawan-kawan disini, masih ada perwakilan dari setiap jurusan,” tutur Rian.
Selain itu ada juga Nihon Club yaitu pecinta Jepang. Mereka mengikuti carnaval tersebut karena ingin menunjukan bahwa di UIN itu terdapat klub pencinta Jepang.
“Kita ingin memperkenalkan bahwa di UIN itu ada yang namanya Nihon Club yang pecinta Jepang gitu,” tutur salah satu anggota Nihon Club, Alpa Fatihah (19).
Carnaval sendiri ber-start di halaman Student Center ini, lalu para peserta carnaval berjalan mengelilingi kampus dengan meneriaki yel-yel mereka dan berakhir di Aula Lama UIN Bandung. Selain itu para peserta carnaval harus menampilkan yel-yel atau unjuk seni dari daerahnya.
Selain carnaval masih banyak rangkaian dalam acara “Asih Dina Hiji Sasih” tersebut. Seperti lomba-lomba, Bazzar ORDA dan Mahasiswa Asing, Festival Musik, Peresmian Tugu Kujang, Tepung Seni Sunda, Seminar Internasional, Bazzar Karya mahasiswa, UIN Award, Peresmian Pusat Karya Mahasiswa, Dialog Dakwah Internasional dan terakhir ada pembagian hadiah dan penutupan. Semuanya akan disuguhkan DEMA selama satu bulan lebih kedepan.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon